Wednesday, September 19, 2012

[Meresensi] Married With Brondong




Sebelum keduluan! Maksudnya, komik ini dibaca oleh sang istri juga. Terus berlomba meresensi. Tepatnya tidak ada perjanjian meresensi, tetapi sang suami ingin meresensi duluan sebelum keduluan sang istri. Saat diskusi; sang istri mengatakan akan ku resensi setelah baca sekali lagi. Sang suami dalam hati berkata, aku sudah dua kali akan ku resensi duluan. He he he…

Berbagai novel telah dibaca sang suami, walau tak sebanyak sang istri yang memang doyan baca tepatnya mungkin addicted (ketagihan) baca. Dari berbagai novel yang dibaca sang suami, selalu mendapati membaca berlembar-lembar terlebih dahulu barulah sang suami akan mendapatkan nilai atau hikmah yang terkandung dari novel yang dibacanya.

Membaca novel pada umumnya menghabiskan waktu berjam-jam, bisa berhari-hari dan bila novelnya bergenre sastra berat bisa jadi novel tersebut tidak seberuntung novel-novel lainnya akan disingkirkan dan tak disentuh bahkan dibaca lagi. Fiyuuuh mungkin ini yang menyebabkan di Indonesia budaya bacanya rendah. Adakah yang melakukan penelitian tesis antara hubungan tebal novel dengan minat baca? Kalau sudah ada pastilah tesisnya juga gak dibaca karena isinya juga sangat tebal dengan bahasa berat. Hikss.

Namun, pandanganku hancur total dengan datangnya novel yang satu ini. Bercover cerah dengan Pink metallic benar-benar mempesona mata ini. Dengan ilustrasi seorang tokoh dengan bunga dalam genggaman yang ingin diberikan kepada tokoh wanita. Tertulis “Married With Brondong” judul novel ini. Tunggu dulu, ini tidak berlembar-lembar atau setebal novel-novel biasanya. Cukup ringan, membuat dahi tak berkerut, mengundang untuk segera membacanya.

Uniknya novel ini tak seperti novel umumnya yang berisi kata-kata, paragraph-paragraf yang membuat lelah mata. Kebalikannya novel ini bergenre novel grafis, apa maksudnya? Maksudnya adalah novel ini merupakan komik dengan gaya penceritaan seperti novel. Memiliki latar tempat, setting tempat dan yang terpenting adalah pelajaran-pelajaran hidup yang didapat dari novel grafis ini.



Intinya sang suami membacanya dua kali dalam waktu 1 jam saja, dan terus ingin lagi membacanya. Seru dan membuat terus penasaran sehingga ingin baca lagi-ingin baca lagi. Di inspirasi dari kisah nyata dengan menghadirkan tokoh wanita bernama “Jo” dan tokoh pria bernama “Bo”, antara Jo yang lebih tua 7 tahun dari Bo yang masih berusia 25 tahun. Jadilah novel grafis ini diberi judul “Married with Brondong”. Kemudian lembar demi lembar begitu tertata alur ceritanya, layaknya sebuah novel umumnya.

Bo : “Tapi tetep, kalo udah nikah, segala pengeluaran sebisa mungkin dari gajiku, standar
kita adalah gajiku”
Bo : “Uang mbak adalah uang Mbak, Uangku adalah uang kita”
Bo : “Aku gak mau uang mbak terpakai buat kebutuhan rumah tangga”
Bo : “Kalau gajiku kurang maka aku akan cari sidejob…kalo gajiku cukup sidejob jalan
Terus”
Jo : “Oke aku sangat menghargai itu…” Penggalan dari -halaman 47- yang sangat mencerahkan.

Seru!, sederhana dan penuh hikmah dan pelajaran kehidupan. Isinya sangat filosofis namun sederhana dan langsung menendang hati. Apalagi bagi sang suami yang baru genap 1,5 bulan menikah. “Bisa dipraktikkan” dalam hati sang suami.

Dan masih banyak lagi ke-seruan dalam novel grafis ini. Ah, sang suami sudah membacanya dua kali. Malah pengen baca lagi sampai hapal deh, he he he. Semua harus baca buku ini dari tua, muda, pengantin baru, pengantin lama dan pengantin-pengantinan juga harus baca. Subhanallah banyak kisah, pelajaran dan hikmah dalam novel grafis ini. Gak rugi membaca dan mengkoleksinya. Semoga bermanfaat. Untuk Mas Vbi dan Mba Mira ditunggu novel-novel grafis yang selanjutnya.

Judul : Married with Brondong
Penulis : Mira Rahman & Vbi Djenggotten
Penerbit : Bikumiku
Tebal : 124 hal

Beli di Toko Buku Online Diskon ParcelBuku.Net

--------------------------------------
Artikel adalah original buatan saya, karena Multiply akan menghapus feature BLOG
maka saya pindahan content Blog Multiply saya ke http://kripikyayan.Blogspot ini.

Source: http://ya2nya2n.multiply.com

No comments:

Post a Comment